Karir yang Tertunda

Karir yang Tertunda

Saya ingin konsultasi mengenai karir yang tertunda. Yang maksudkan di sini adalah saya berencana untuk menunda karir saya. Kebetulan bidang saya sekarang adalah bidang konsultan di kantor akuntan.

Saya berencana menunda karir saya itu saya mau mengambil cuti selama 9 bulan. Saya mau keluar, selanjutnya saya berencana untuk bekerja kembali tetapi tidak di tempat kerja semula.

Yang membuat saya sekarang masih bimbang adalah apakah nanti setelah saya keluar dari pekerjaan sekarang terus cuti dan kemudian masuk kembali ke dunia kerja dengan bidang yang lain.

Apakah saya punya kekuatan atau keberanian. Untuk itu apakah ada masukan atau saran mengenai rencana saya tersebut?

Begitu kira-kira sebuah pertanyaan panjang dari seorang yang karyawan yang bimbang atau galau dengan karirnya, dan ini jawabannya...

“ Untuk semua yang sedang merencanakan karirnya. Selalu dalam berkarir itu, ada tiga hal yang penting sekali dan sebetulnya merupakan doa.

Orang-orang beragama percaya bahwa ada kekuatan yang membantu. Dan kekuatan itu kita terapkan sehari-hari untuk: pertama, minta ditaruh di tempat masuk yang benar.

Jadi dalam meniti karir kita itu harus dilihat apakah ini merupakan tempat masuk yang sudah benar. Kalau kita salah masuk, seperti menyetir mobil ke jalan yang macet, itu 'kan salah tempat masuknya.

Kedua, adalah jalan keluar yang benar. Kalau kita masuk ke tempat masuk yang salah tetapi jalan keluarnya benar maka kita bisa masuk ke tempat yang benar.

Berarti untuk pertanyaan di atas, kalau sudah berada di tempat masuk yang benar atau salah maka yang harus dipikirkan adalah mencari jalan keluar yang benar. Jadi tidak baik bagi orang yang berkarir berhenti tanpa menyiapkan jalur keluar lalu berharap nanti akan mudah.

Tadi malam saya me-review bersama dengan senior programmer untuk sebuah sistem retail yang kami desain. Lalu karena ada 160 ribu baris perintah di program tersebut, saya tanya berapa waktu yang dia butuhkan untuk diam tidak menyentuh tugas ini sehingga lupa. Dia menjawab dua bulan.

Dua bulan saja dia bisa lupa terhadap pekerjaannya apalagi 9 bulan.

Jadi, karena Anda sudah ada di tempat masuk, salah atau benar, maka Anda harus menyiapkan jalan keluar.

Apabila jalan keluar ini sudah disiapkan, kita berdoa lagi supaya ada kekuatan yang membantu. Kekuatan yang membantu itu seperti teman, atasan di perusahaan kita yang menjadi teman, pemilik perusahaan yang memperlakukan kita seperti teman, itu akan membantu.

Setiap kali memulai sesuatu cari tempat masuk yang benar, siapkan jalan keluar yang benar kalau memang harus keluar, cari kekuatan yang bisa membantu kita.


Baca juga : Alasan meng-out sourcingkan Pekerjaan

*** 

Comments

Popular posts from this blog

Membuat Assets Master Data di SAP

Automatic Posting SAP FI-MM-SD