Never Say Never Again


Never Say Never Again

Jangan pernah mengatakan tidak akan pernah lagi.

Memang akan ada hal-hal yang kita janjikan kepada diri sendiri untuk tidak akan pernah kita lakukan lagi.

Tetapi, kesungguhan itu seyogyanya ditetapkan untuk hal-hal yang hanya akan mendatangkan keburukan.

Kita sering membatasi kemungkinan pencapaian kualitas hidup yang baik, karena kita membatasi hal-hal yang akan kita lakukan, atau mengesampingkan orang-orang tertentu dari rencana-rencana kita.

Padahal, segala sesuatu masih bisa berubah.

Yang dulunya menyakitkan, bisa saja sekarang adalah hal termanis yang bisa kita dapatkan.

Atau yang selama ini sangat kita percayai - bisa saja nanti menjadi sumber dari kelalaian terbesar kita.

Orang mengatakan bahwa waktu menyembuhkan semua penyakit.



Tetapi obat yang digunakan oleh waktu - adalah harapan.

Sehingga dia yang mengatakan 'tidak akan pernah lagi' - telah sebetulnya mematikan harapannya sendiri, dan dengannya dia mengesampingkan pengobatan bagi penyakit-penyakit hidupnya.

Jangan pernah membuat keputusan dalam emosi-emosi ekstrem.

Sebetulnya, emosi yang menjadikan keputusan kita sebagai penyesalan itu - bukan hanya kemarahan.

Berhati-hati pula lah Anda, bila Anda menemukan diri Anda sedang dalam perasaan sangat bergembira, sangat sedih, sangat cemburu, dan sedang sangat menggila kecintaan Anda kepada seseorang atau sesuatu.

Pada semua emosi itu, kita cenderung untuk membuat keputusan yang berlebihan lebih-nya, atau berlebihan kurang-nya.

Harapan adalah harta terakhir kita.

Tidak ada orang yang bisa dikatakan miskin, selama dia memiliki harapan.

Dan bandingkan lah, siapa kah yang lebih menarik untuk menjadi rekan se-perjalanan; seorang fakir yang riang karena harapan-harapan baiknya, atau seorang putra raja yang mengeluhkan ketidak-jelasan sikap ayahanda-nya mengenai siapa yang nanti akan menggantikan beliau disinggasana.

Karena Beliau Yang Memelihara Alam ini tidak beristirahat dalam memastikan pemenuhan kebutuhan dari setiap saudara kita yang terlemah pun - maka dia yang berputus-harapan telah sesungguhnya membatalkan sifat Beliau Yang Maha Merahmati.

Janganlah Anda jadikan kekecewaan Anda sebagai penghalang bagi kemungkinan-kemungkinan Anda.

Apakah mereka yang mengecewakan Anda itu, yang mungkin juga sedang merayakan dengan tawa tersembunyi atas keberhasilannya dalam merendahkan Anda itu - akan bersimpati bila Anda menjadi pribadi yang gagal?

Bukankah mereka telah juga membuang sebagian dari kita yang lain - dari kebersamaan yang seharusnya saling menyejahterakan?

Pikirkanlah, bukankah Anda hanya akan menjadikan mereka lebih bergembira dengan pelemahan hati Anda oleh Anda sendiri?

Jangan biarkan mereka berhasil melengkapkan kekejaman mereka atas diri Anda.
pemuda harapan bangsa

Jangan katakan 'tidak pernah.'

Katakanlah, 'apa yang harus aku lakukan untuk menjadikan perendahan ini sebagai awal dari kenaikan-ku.'

Kebahagiaan mudah datang kepada dia yang jelas dalam kecintaannya, jelas dalam pekerjaannya, dan jelas dalam harapannya.

Dia yang tidak pernah tegas mengenai apa yang dicintainya, tidak tegas mengenai apa yang dikerjakannya, dan tidak tegas mengenai apa yang diharapkannya - akan sulit menemukan kebahagiaan.

Tetapi bila Anda tegas dalam mengerjakan yang betul-betul Anda cintai, dan Anda melangkahi semua kesulitan - melalui jembatan harapan Anda; maka apa kah yang sebetulnya masih bisa memperlambat perjalanan Anda?

Jangan katakan 'tidak akan pernah.

Katakanlah, tidak ada rasa sakit di hati ini - yang bisa menjadikan ku lemah.

Perhatikanlah, bahwa mereka yang benar-benar besar - tidak akan pernah mengecilkan orang lain.

Dan mereka yang kecil, tidak akan tulus membiarkan orang lain menjadi besar.

Bila Anda dikecilkan, itu pasti oleh orang kecil.

Dan hanya orang kecil yang sakit bila disakiti oleh orang kecil.

***

Comments

Popular posts from this blog

Membuat Assets Master Data di SAP

Automatic Posting SAP FI-MM-SD