Bagaimana Karir Seorang Pengelola Bisnis?

Bagaimana Karir Seorang Pengelola Bisnis?

Bagaimana mengukur karir seseorang yang mengelola bisnis sendiri yang belum memiliki banyak karyawan?
Bagi para pemilik perusahaan sendiri atau para wirastawan, karir itu tidak pangkat lagi tetapi pada berapa banyak orang yang bisa kita layani.

Seperti perusahaan minuman dalam botol, dia akan memikirkan berapa banyak orang yang akan menggunakan minuman dalam botol kemasannya.

Orang yang membuat kursi akan memikirkan berapa banyak kursinya yang akan dipakai untuk fungsi pernikahan, konferensi.

Kebanggaannya adalah apabila kursinya dipakai untuk kongres nasional. Apa yang membanggakan atau menyenangkan dalam berkarir pada setiap orang berbeda-beda.

Ketika kita sudah sampai di puncak karir dan mungkin bagi sebagian orang untuk bisa sampai pada suatu karir, harus ada sesuatu yang dikorbankan. Kehidupan pribadinya atau hal-hal lain, Bagaimana kita harus menyikapi ini?

Selalu ada pengorbanan karena tidak bisa kita mendapatkan "the best of both worlds". Kebebasan dari kehidupan single, lalu dia juga ingin mendapatkan kualitas kehidupan menikah, hal ini tentunya tidak bisa. Orang yang begitu menikah, pendapat bahwa dia "aset nasional" harus segera dihapus.

Banyak pria yang sudah menikah masih menganggap dirinya sebagai "aset nasional".

Jadi dalam berkarir selalu ada "trade off"-nya. Misalnya untuk memimpin sebuah rapat anggaran yang sangat penting dan harus segera selesai kita terpaksa harus meninggalkan upacara 40 harinya paman kita.

Padahal dalam upacara itu kita akan ketemu tante-tante, Oom-Oom, Pakde yang akan melihat kita sebagai keponakan yang baik. Nah, hal semacam ini kadang-kadang mesti dikorbankan.

Masing-masing orang di dalam mencapai karirnya itu menjaga hal-hal yang bisa membuatnya pada kualitas hidup dalam kondisi hidup tertinggi.


***

Comments

Popular posts from this blog

Automatic Posting SAP FI-MM-SD

Membuat Assets Master Data di SAP