Apa sesungguhnya impian kita?

Rasa syukur selalu kita panjatkan kepada Beliau Yang Maha Pengasih, yang telah memberikan karunia yang sangat besar untuk manusia.

Dimuliakannya manusia di dalam alam kehidupan, betapa besar peranan yang disandarkan kepadanya, luasnya cakrawala dan lapangan tempat ia bergerak. Juga betapa beraneka ragamnya alam sebagai tempat berinteraksi dengan orang lain.
Manusia adalah makhluk yang unik dengan kekhususan-kekhususannya, di antara kekhususannya adalah memiliki potensi untuk memilih tindakan, berpengetahuan guna mencapai kemajuan dan ketinggian.

Tetapi seringkali seakan-akan perasaan kita, keinginan kita, usaha kita, ilmu pengetahuan kita menjadi asing dari sisstem dan programnya. Antara ia dengan kehidupan seperti terdapat pertentangan yang kuat.

Hal itu karena,
Persepsi kita – cara pandang yang dihasilkan oleh pendapat dan pengertian kita, sering membuat kita menerapkan pendekatan pada hidup, yang membuat kita berpacu kencang terbentur-bentur di jalan-jalan lingkar yang rumit, hanya untuk dipaksa masuk kembali ke jalan yang paling mendekatkan. (MTMT-Under Pressure)

Terkadang orang-orang yang sangat bersemangat, teguh dan tegar menjadi orang yang sangat susah, lemah dan patah arang ketika dihadapkan pada kenyataan yang sesungguhnya. Karena semangat yang berkobar-kobar dan berapi-api itu bersumber dari tidak adanya perkiraan dan perhitungan terhadap tugas-tugas yang sebenarnya, tidak bersumber dari keberanian, ketabahan dan keuletan. Bahkan kadang-kadang bersumber dari ketidaksabaran dan ketidaktabahan menahan kesempitan dan penderitaan. Selanjutnya hal itu akan mendorongnya untuk bergerak tanpa memperhitungkan secara detail hal-hal yang akan akan terjadi. Sehingga, setelah menghadapi beban-beban yang lebih berat daripada apa yang diperkirakan dan lebih sulit daripada apa yang dibayangkan, selanjutnya yang akan muncul adalah keluh kesah dan runtuhnya mental.

Oleh karena itu seyogyanya kita harus merenung dan berbicara dengan suasana yang hening karena,
Suara impian sering membingungkan, keras dan kacau;… tidak selalu memekakkan telinga, tetapi pasti membingungkan, seperti suara bicara seribu orang yang tidak saling mendengarkan. (MTST - I Will Be Flying High)

Karenanya sempatkanlah,
Duduk dengan tenang dan mulai mendengarkan dengan teliti; dan hanya dengan begitu akan mendengar impian berbicara dalam rangkaian kalimat penuh kasih dari seorang yang bijak. (MTST - I Will Be Flying High)

Selanjutnya,
Pilihlah dengan cermat apa yang Anda lakukan, karena itulah jadinya Anda nanti. Lakukanlah sesuatu yang bernilai, hanya karena itulah Anda akan menjadi seorang yang bernilai. (Becoming A Star ; Page 20)

Karena sesungguhnya,
Tugas kita bukan untuk memastikan keberhasilan. Tugas kita hanya memastikan bahwa kita mencoba, karena semua kesempatan untuk menang - ada di dalam upaya.
Bila kita tidak mencoba, kita akan sama gagalnya dengan mereka yang mencoba dan gagal. Maka kita menjadi diri yang mudah memulai, mudah mencoba, dan mudah melakukan.
Kita hanya perlu berhasil pada satu bidang yang kita cintai dan dimana kita bisa menonjol, sehingga bila kita berusaha untuk berhasil dalam satu hal, disatu waktu- kita bisa saja berhasil di banyak hal dalam urutan satuan waktu dalam hidup kita.
(MTST - I am easy like Sunday morning)

Oleh karenanya kita perlu menahan diri,dengan bersabar menanggung kegagalan untuk sementara waktu, mempersiapkan segala sesuatunya, dan mengetahui tugas-tugas yang harus dilakukan, menanti kesempatan, dan menantikan waktu yang tepat.

Semua itu dihimpun dari semua sisinya, dan merajut semua bagiannya.

Sehingga ketika kesempatan itu sudah tiba dan kondisi kita sudah matang, maka kecemerlangan itu akan dapat kita capai dengan penuh kedamaian.

***

Comments

Popular posts from this blog

Membuat Assets Master Data di SAP

Automatic Posting SAP FI-MM-SD